Naufal Raziq, Penemu Listrik Pohon Kedondong Jadi Rebutan Tiga Negara
Masih ingat Naufal Raziq asal
Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh, dengan
penemuannya yang menyentak bangsa bahkan dunia? Lalu, apa yang membuat heboh
dan jadi rebutan?
Naufal Raziq Penemu Listrik Dari Pohon Kedondong |
Ternyata bukan hanya negeri ini
yang sempat melihatnya. Setidaknya ada tiga negara yang diam-diam melirik siswa
yang pada usia 11 tahun ini berhasil menemukan listrik dari cara yang sangat
sederhana, Jerman, Turki, dan Brunei Darussalam mengirim perwakilan negaranya
untuk langsung bertemu dengan orang tua Naufal Raziq. Fakta ini saya dapatkan
langsung dari hasil wawancara saya dengan Ayah Naufal, Supriaman.
Salah satu universitas di Jerman,
misalnya, meminta agar Naufal kuliah di Jerman setelah lulus SLTA. Supriaman
lupa nama universitas yang dimaksud. Kebetulan, salah satu staf pengajar di
Jerman itu adalah warga Aceh. Ia menghubungi keluarganya di Aceh untuk bertemu
dan berbicara dengan Naufal. Sementara Turki dan Brunei, menurut Supriaman,
berkomunikasi melalui utusannya masing masing.
Kiprah Naufal Raziq memang
menyentak. Ia menemukan listrik dari getah pohon kedondong pagar. Naufal
menerima banyak penghargaan. Baru baru ini Naufal diajak menemui Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo untuk berbincang. Naufal di boyong ke Banda Aceh, untuk menemui Panglima TNI tersebut.
Ia juga menerima beasiswa dari PT
Pertamina EP. Sebelumya, kementerian Agama juga menawarkan beasiswa untuk Noval
yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) di Langsa, Aceh.
Tak penting sesungguhnya usia
Naufal. Siapapun yang menemukan listrik jenis ini pasti jadi rebutan. Karena
mudah, bermanfaaat, dan mengancam. Sejak minyak bumi menjadi energi
utama lebih satu abad lalu, hingga kini peradaban manusia terus berupaya
mencari sumber energi itu. Minyak bumi adalah energi fosil yang membutuhkan
waktu jutaan tahun untuk pembentukannya. Amat mustahil menciptakan minyak bumi
dalam waktu cepat, sementara sumber daya alam ini semakin hari semakin menipis
jumlahnya.
Berlomba-lombalah manusia menemukan sumber energi baru yang bisa dengan cepat diperbaharui. Tersebutlah matahari, air, dan bahkan angin, namun setidaknya ada dua kendala dari ketiga energi ini, pertama biaya infrastrukturnya yang tinggi, dan kondisi alam yang tak tentu. Di luar wilayah khatulistiwa, matahari tak bersinar sepanjang tahun. Sedangkan untuk air, seringkali kita mendengar debit air yang turun dan memengaruhi pasokan listrik yang dihasilkan. kelebihan pohon kedondong bagaimana listrik dihasilkan dari getah pohon kedondong yang diserap oleh kain, disalurkan menjadi elektroda, dan menghasilkan listrik. Setiap satu lubang dari pohon ini menghasilkan satu volt tegangan listrik. Dalam satu pohon bisa dibuat beberapa lubang.
Dalam beberapa pohon bisa dibuat banyak lubang dan tidak menggangu pertumbuhan pohon tersebut. |
Sehingga, semakin besar pohon
semakin banyak lubang yang bisa dibuat. Semakin besar pohon, semakin stabil
listrik yang dihasilkan karena getah pohon itu mengalir lebih banyak ketimbang
pohon yang lebih kecil. Yang sangat mengagumkan, pohon sama sekali tidak
terganggu kehidupannya. Ia tetap hidup subur.
Sudah Tentu temuan ini akan mengancam
peradaban energi fosil. Negeri penguasa energi fosil yang menguasai dunia
selama lebih dari satu abad dan mendapatkan keuntungan spektakuler darinya
tentu tak akan tinggal diam.
Temuan ladang minyak baru di
Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya yang membuat harga minyak turun
saja sudah membuat dunia kerepotan dan berimbas pada kondisi ekonominya.
Apalagi temuan awal Naufal, yang
meski perlu banyak pengembangan, menjadi awal revolusi energi baru di dunia. Jika
sebelumnya kita mendengar nama Michael Faraday, Thomas Alva Edison, dan Nikola
Tesla, saya berharap suatu saat anak cucu kita mengenal Naufal Raziq asli
Indonesia!
sumber : http://regional.kompas.com
No comments